Translate

12 Jun 2013

3 PERAN PENTING KOMUNIKASI DALAM PENCAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN


 
Banyak kiat manajer untuk berkomunikasi dengan bawahan demi pencapaian kinerja perusahaan. Tetapi, apakah komunikasi itu, khususnya komunikasi korporasi sudah dilakukan secara terencana, terarah sehingga mampu memberikan ”darah segar” bagi peningkatan kinerja? Lalu, bagaimana pula gambaran umum pengelolaan komunikasi organisasi yang mendorong pencapaian kinerja perusahaan? 

Komunikasi dapat menunjang kinerja bila suatu perusahaan mampu menjalankan tiga hal  terpenting dari aktivitas komunikasi, yaitu:
·         proses koordinasi (internal dan external)
·         proses pertukaran informasi (termasuk ide)
·         proses umpan balik yang berlangsung terus menerus dan menjadi input manajemen
Dengan berjalannya ketiga proses tersebut maka komunikasi dapat menghasilkan sinergi serta efektivitas yang memungkinkan perusahaan terus bergerak dinamis menuju pencapaian terbaiknya. Bagaimana melaksanakan ketiga proses tersebut?

Tentunya ketiga proses tersebut tidak bisa terkonsentrasi pada satu titik saja, seperti oleh departemen komunikasi saja, atau oleh manajer atau supervisor saja. Proses tersebut melibatkan seluruh level di dalam organisasi secara sinergi.

PERAN BERBAGAI LEVEL

Pada level atas atau manajemen puncak, perusahaan harus membuat strategi komunikasi organisasi untuk mengelola komunikasi internal dan eksternal agar tidak saling bertentangan. Strategi tersebut bertujuan memastikan janji perusahaan dapat dibuktikan oleh pelanggan/masyarakat dalam setiap persentuhannya dengan perusahaan.

Untuk membuat strategi komunikasi organisasi, perusahaan harus terlebih dahulu menetapkan visi-misi-nilai organisasi, budaya organisasi, tipe kepemimpinan dan manajemennya, objektif perusahaan, struktur organisasi yang tidak menyumbat komunikasi. Selain itu, perusahaan bertugas juga untuk mengembangkan sistem yang terbuka, menghargai umpan balik, serta menghargai komunikasi informal, dan lain-lain.  

Pada level menengah terdapat tugas untuk menjalankan fungsi-fungsi koordinasi eksternal dan internal, kontrol,  serta distribusi informasi. Di level ini juga melekat tugas   untuk melakukan komunikasi vertikal dan umpan baliknya, mengelola konflik, serta kecakapan dalam mendengarkan, dll.

Pada level staff (dan seluruh komunikator)  terdapat tugas untuk menyesuaikan nilai-nilai dan perilaku pribadinya (termasuk perilaku berkomunikasi) dengan nilai-nilai perusahaan. Ia juga bertugas membina jaringan dengan beragam level hirarki serta aktif memberikan umpan-umpan balik, dll.

MANAJEMEN KINERJA

Hal yang dijelaskan di atas belum termasuk  pengelolaan komunikasi untuk Manajemen Kinerja. Hal ini  mencakup komunikasi untuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan analisis yang melibatkan seluruh pelaksana serta banyak sekali data. Pengelolaan komunikasi dalam Manajemen Kinerja bertujuan memastikan setiap orang memahami level kinerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan mengetahui level kinerja aktualnya. Beragam jenis meeting dan coaching juga harus dilakukan untuk mengelola suatu Sistem Manajemen Kinerja.

Komunikasi di dalam organisasi tidak dapat selesai hanya dengan menggunakan  komunikasi sekedar alat untuk penyampaian-penyampaian informasi saja. Komunikasi dalam organisasi perlu memaksimalkan juga fungsi-fungsi koordinasi, pertukaran informasi dan ide, serta umpan balik. Untuk itu diperlukan strategi komunikasi perusahaan (internal dan eksternal) serta dukungan penuh seluruh individu dari semua level.

(Helsi Dinafitri/dari berbagai sumber)



 http://www.hrinz.org.nz/Site/Resources/Knowledge_Base/I-P/Performance_Management.aspx




Tidak ada komentar:

Posting Komentar