Translate

12 Mei 2013

KEBUN BINATANG RAGUNAN, BELAJAR MEMBUAT KOMPOS

Mas Dani (kanan) dari BLUD Ragunan Unit Kompos siap menjelaskan proses pembuatan kompos. Foto: Dok Helsi Dinafitri
Mas Dani (kanan) dari BLUD Ragunan Unit Kompos
siap menjelaskan proses pembuatan kompos.
Foto: Dok Helsi Dinafitri 

Kompos yang sudah dikemas
siap dipasarkan
Foto: Dok Helsi Dinafitri 
Dedaunan dan kotoran hewan dibentuk kotak-kotak kubus dalam proses pembuatan kompos
Foto: Dok/Helsi Dinafitri 
Kebon Binatang (Bonbin) Ragunan memiliki area pembuatan kompos untuk pupuk tanaman bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Meski belum tergarap maksimal, tempat ini cocok untuk kegiatan pelajar program pendidikan ekstra kurikuler dari SD hingga SMA atau umum, di sini ada Mas Dani, alumni tahun 2010 dari program pendidikan D3 bidang Pariwisata dari salah satu universitas di Jakarta. Dengan smailing face-nya, ia senantiasa menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar cara-cara pembuatan kompos. Aha....ternyata menurut Mas Dani membuat kompos butuh waktu 40 hari lho....
Sungguh tak ada penunjuk arah jalan menuju area komposting ini. Kami menemukan area ini setelah menyusuri salah satu situ di Ragunan sampai mentok  ...eh ternyata mentok  di area pembuatan kompos. Jadi bila Anda ingin menuju area unit kompos ini saran saya banyak bertanya....apa boleh buat. 

Kompos Ragunan ini berbasis sampah dedaunan yang gugur serta kotoran-kotoran hewan yang ada di Bonbin ini. Sampah daun dan kotoran Bonbin Ragunan menjadi teratasi dan malah menjadi kompos untuk pupuk tanaman yang ramah lingkungan. 

Bagaimana proses pembuatan kompos? Mas Dani, yang bertugas di Unit Kompos BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) Ragunan menjelaskan bahwa awalnya sampah dikumpul, dipilah, dicetak menjadi kotak-kotak kubus. Kotak-kotak padat berisi dedaunan bercampur kotoran hewan ini berwarna coklat -hitam dan diletakkan di bawah sinar matahari langsung.

Kotak-kotak ini dibiarkan di luar ruang selama 11 hari. Setelah sebelas hari pertama, kotak-kotak tersebut dibolak balik setiap sebelas hari. Setelah 3 X 11 hari kotak-kotak ini terfermentasi alami selama 40 hari. Komposting pun selesai dan dikemas ke dalam bungkusan plastik bertulisan Kompos Ragunan. Kompos ini siap dipasarkan untuk umum atau Anda dapat memesannya.


Sebenarnya, Unit Kompos Ragunan bisa menjadi ajang pendidikan lingkungan di Jakarta bagi anak-anak sekolah. Beberapa sekolah pun sudah berkunjung ke sini, termasuk dari BPK Penabur. Mas Dani, yang siang itu berkemeja kotak-kotak kuning memiliki harapan untuk menjadikan area komposting di Unit Kompos Ragunan ini sebagai sarana pendidikan yang lebih informatif bagi anak-anak sekolah. 



Kebon Binatang Ragunan berlokasi di Jl Taman Margasatwa, Pasar Minggu Jakarta Selatan, Indonesia. Kebon Binatang ini seluas 140 Ha didirikan pada tahun 1864. Di dalamnya, terdapat 295 spesies dan 4040 spesimen.


Bila Anda ingin berkunjung ke Unit Kompos Ragunan dapat menghubungi pihak Bonbin Ragunan di no telepon: +62 21 7896975

Helsi Dinafitri 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar